Mengenai Saya

Foto saya
bagi kku sahabat adalah orankk uang paling pentinkk dalam hidup kku karna di saat akk butuh dia slalu ada untukku . kalau disuruhh untukk memilih sahabat atau pacar akk lebihh memilih sahabat cz pacar gac da apa apanya dari pada sahabat .

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

mengubah sampah menjadi berkah

Mengubah Sampah Menjadi Berkah
Sampah rumah tangga, sampah pasar dan limbah dari kotoran hewan menjadi problem serius dalam penanganan kota. Penanganan yang selama ini dilakukan hanya bersifat tradisional, sehingga masih jauh dari yang diharapkan.
Penanganan yang selama ini dilakukan hanya bersifat tradisional (ditimbun, dibakar, dibuang di TPA) sehingga masih jauh dari yang diharapkan. Cara ini harus segera ditinggalkan dan dimanfaatkan dengan sistem yang modern.
Secara teknis sampah semestinya bisa dipisahkan sejak awal pada level rumah tangga (sisa sayuran, buah, sisa ikan, dll), dengan cara ini bisa dipisahkan antara sampah organik (yang bisa membusuk) dan sampah un organik (yang tidak bisa membusuk). Untuk sampah un organik berupa kertas, plastik dan besi masih dapat didaur ulang dan dimanfaatkan untuk dijual kembali. Sementara untuk sampah organik, yang jumlahnya lebih dominan bisa dimanfaatkan untuk membuat Pupuk Organik. Ini berarti sampah organik berpotensi untuk diproses dan bermanfaat untuk memperbaiki unsur hara dalam tanah pertanian guna memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman.
Untuk pengolahan menjadi pupuk sendiri, digunakan proses fermentasi dengan produk yang dihasilkan berupa pupuk granule (butiran) dengan ukuran 2-6 mm serta berupa curah atau serbuk.
Selain dapat digunakan sendiri, Pupuk organik juga dapat dijual ke petani, atau bekerjasama sebagai mitra usaha PUSRI atau BUMN sejenis.
Pabrik Pupuk Organik
Sebagai mitra usaha PUSRI, harus memiliki bangunan (pabrik) dan lokasi yang strategis dengan sumber bahan baku yang mencukupi dan dekat dengan petani.
Untuk membuat pabrik pupuk organik (bentuk granule), diperlukan mesin- mesin yang meliputi: (1) Mesin Pencacah yang berfungsi sebagai penghancur sampah yang bentuknya masih kasar agar ukurannya menjadi seragam dan mempercepat proses fermentasi; (2) Mesin Mixer sebagai pengaduk bahan agar homogen; (3) Mesin Granulator digunakan sebagai alat utama pembuatan pupuk granule. Mikroba cair disemprotkan bersamaan pada saat mesin berputar; (4) Rotary Dryer berfungsi sebagai pengering granule yang masih basah setelah melewati mesin granul; (5) Rotary Cooling digunakan sebagai pendingin granule setelah granule dikeringkan. Proses ini diperlukan agar granule dapat langsung di packing; (6) Conveyor digunakan sebagai alat transportasi bahan antar mesin, sehingga tidak dilakukan secara manual dan mengurangi penggunaan tenaga kerja.
Dalam paket mesin pembuat pupuk granule ini juga memiliki otomatisasi control di beberapa komponen mesin, sehingga dapat mengatur suhu dan kecepatan proses.
Dari pengamatan dilapangan, biaya produksi kompos sekitar Rp. 600- 650/kg, apabila dijual ke PUSRI seharga Rp. 1000/kg, sehingga margin keuntungan masih cukup banyak.
Selain keuntungan yang di dapat, pembangunan pabrik pupuk organik mendukung program pemerintah dalam “Go Organic 2010” juga dapat mengurangi beban dalam pengelolaan sampah di daerah dan pemanfaatan kotoran ternak.
PT. Pura Barutama melalui Divisi Engineering, mampu untuk memenuhi kebutuhan permesinan dengan kapasitas sesuai kebutuhan. Selain itu pula, segala proses dan teknologi ditangani oleh tim ahli sehingga mementingkan kualitas dan memberikan pelatihan serta penanganan dalam operasional mesin.

klik disini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar